Sekian lama hidup berkecukupan di luar negeri, tiba-tiba Bob Sadino
memutuskan banting stir. "Saya mau miskin ah," kata Bob dengan serius di
dalam buku Mereka Bilang Saya Gila.
Begini ceritanya.
Sejak kecil Bob Sadino selalu hidup enak. Ayahnya, Sadino, zaman
pemerintahan Hindia Belanda sudah bekerja menjadi kepala sekolah.
"Bahasanya memang ndak enak, saya dari kecil itu berkecukupan terus," kisah Bob Sadino di bukunya. (Baca: Bob Sadino Berpulang, Siapa Pewarisnya?)
Bayangkan
lulus SMA tahun 1953, ia langsung bekerja di Unilever. Lepas itu
bergabung dengan Djakarta Llyod. Perusahaan ekspedisi itu membuat Bob
sering pergi banyak negara, seringnya Eropa. Saking enaknya, pengusaha
kelahiran Tanjung Karang, Lampung, pada 9 Maret 1933 itu pernah selama
sembilan tahun tinggal di Hamburg dan Amsterdam. Di sana ia hidup serba
berkecukupan. "Siang kerja malamnya pesta dan dansa. Begitu-begitu aja, terus menikmati hidup," ujar Bob.
Namun
tetap ada pertentangan batin dalam dirinya. Bob mengaku atasannya
sering membuatnya tertekan. "Atasan saya waktu itu goblok," kata Bob.
Lalu ia meninggalkan semua fasilitas dan kehidupan enaknya. Tahun 1967
ia kembali ke Jakarta. (Baca: Kisah Bob Sadino, Jatuh Bangun Membangun Bisnis.)
Kembali
ke Jakarta, menjadi titik awal Bob setelah keluar dari zona kenyamanan.
Ia punya alasan khusus. "Saya ini orang yang punya dan cukup segalanya.
Dari kecil berkecukupan terus. Saya bosan, jenuh banget," Kemudian Bob
memilih dengan memiskinkan dirinya.
Pilihan miskin Bob
benar-benar secara harafiah. "Secara nyata-nyata, enggak bohong-bohongan
miskin! Memang tidak banyak, bahkan mungkin tidak ada orang yang
seperti saya. Ah, saya mau miskin," kata Bob dengan serius.
Sepulangnya
ke Jakarta ia sempat menjadi sopir taksi. Bahkan pernah menjadi kuli
bangunan. Kehidupan Bob sempat membuat kakak-kakaknya yang hidup
berkecukupan menawarkan bantuan. Tapi apa jawab Bob. "Satu-satunya
bantuan yang saya perlukan adalah, jangan bantu saya!" Bila Bob menerima
bantuan kakaknya, tentu sekarang tidak ada Kemchicks, yang ia mulai
dari teras dan garasi.